Bagaimana cara perusahaan mengelola karyawannya sebagai aset? Barangkali cara Google Inc. saat ini bisa menjadi salah satu referensi.

Raksasa mesin pencari di dunia maya itu tahu cadra agar karyawannya merasa spesial. Raksasa mesin pencari itu di antaranya menaikkan gaji sekitar 10% untuk 23.300 pegawainya pada tahun depan. 

Perusahaan itu, menurut memo internal dari CEO Google Eric Schmidt, juga mengubah bonus tahunan menjadi pos gaji rutin dalam daftar penghasilan karyawan.  

Rencana Google itu pada awalnya dilaporkan blog teknologi Silicon Alley Insider dan kemudian ditindaklanjuti AP.

Sejak lama Google memberi makanan untuk karyawannya secara gratis dan memanjakan mereka dengan penghasilan tambahan yang bisa dianggap sebagai suatu kemewahan oleh sebagian besar kaum pekerja. 

Perusahaan itu mulai menghilangkan sejumlah fasilitas pada akhir 2008 dan 2009. Kebijakan itu berlanjut dengan merumahkan ratusan pegawai guna mendongkrak pendapatan selama resesi ekonomi terburuk sejak Perang Dunia II.

Tahun ini, kabar baik kembali menghinggapi Google. Pendapatan meningkat 23% menjadi US$21 miliar sampai dengan 9 bulan pertama tahun ini.  

Kepercayaan kembali menjangkiti Google di antaranya terlihat dengan penambahan jumlah karyawan sebanyak 3.500 orang pada tahun ini, sehingga 'pasukan' raksasa pencari itu naik sekitar 20%. 

Google juga melakukan banyak akuisisi dan investasi di pusat data yang bergerak di jasa online. 

Perusahaan itu belum bersedia menyebutkan biaya penambahan pegawai tersebut, tetapi dengan asumsi rata-rata gaji karyawan mencapai US$100.000, sehingga tambahan pengeluaran setitap tahunnya mencapai US$233 juta.

Google diperkirakan relatif mudah memenuhi tambahan biaya tersebut dengan posisi kas di kantung yang mencapai US$33 miliar per 30 September. 

Schmidt berupaya mengemas penghargaan kepada karyawannya dengan cara yang hebat seperti pemberian gelar 'pegawai terbaik sejagat.' 

Meski demikian, langkah itu bisa jadi merupakan strategi Google untuk membatasi kemungkinan 'pembajakan' pegawainya oleh perusahaan pesaing yang sama-sama mengail nafkah melalui Internet seperti Facebook.

sumber: bisnis.com

Leave a Reply