SMS antar operator tidak ada lagi ? tampaknya pernyataan tersebut terlalu berlebihan. Mengapa ? karena anda beberapa operator yang masih memberikan fasilitas gratis walaupun tidak sepenuhnya.

Mengenai kebijakan baru tentang biaya SMS antar operator dan menghilangkan pelayanan gratis tampakannya cukup memberatkan dari beberapa pihak operator. Pasalnya dengan adanya pelayanan SMS gartis cukup menarik minat para konsumen. Dengan target pasar remaja sebagai konsumen utama. Bisa dilihat dari beberapa promo yang sering di iklankan stasiun lokal.

Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika menerapkan interkoneksi SMS berbasis biaya agar dinilai lebih adil bagi operator dan menguntungkan masyarakat.

Namun untuk solusi tersebut beberapa operator tetap memberikan layanan yang serupa dengan bentuk paket-paket SMS yang murah sebagai bentuk promo lain. Baik berupa paket harian, bulanan maupun dengan sistem quota.
 

Leave a Reply